Saturday, 3 December 2011

Guru sebagai "A Role Model" pada HGN - 66


Catatan Kecilku : HUT Guru Nasional ke 66 

Tanggal 30 November merupakan catatan sejarah yang tidak terlupakan dimana pada saat itu penulis dan sesama teman finalis guru berprestasi diundang kembali  untuk menghadiri  HUT Guru  secara Nasional  ke 66 yang berpusat  di Sentul City Convention Centre.  Kami  berjumlah 50 orang   yang  terdiri dari tenaga pendidik, kepala sekolah dan pengawas berangk at menuju  Sentul untuk  mengikuti upacara tersebut .
Ribuan guru dari utusan daerah dan Propinsi  sudah tiba dan berkumpul dan hampir semua tamu mengunjungi stand pameran yang tersedia . Ada berbagai stand pameran seperti stand Gramdeia, PPPTK bahasa Jakarta. Dikmen dll. Tepatnya jam sepuluh pagi upacara HUT Guru Nasional dimulai. Begitu antusiasnya guru yang mengunjungi stand stand yang tersedia, namun fasilitas gratis yang tersedia tidak cukup untuk para pengunjung.

Pidato Presiden pada HGN - 66

Acara dimulai dengan kata sambutan antara lain dari ketua PGRI Prof Sulistyo, kata sambutan dari Gubernur  dilanjutkan  dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Muhammad Nuh, yang secara umum memberikan semangat kepada guru Indonesia.
Kata sambutan diselingi dengan lagu antara lain ‘Hymne Guru” yang dilantunkan indah sekali oleh paduan suara dari peserta didik dari salah satu SMP  di Jakarta. Lagu diakhiri dengan bait ‘….Pembina insan cendikia…’. Terkesima hati mendengar gubahan bait akhir  lagu tersebut karena dengan adanya sertifikasi secara tidak langsung harkat martabat guru sudah disejajarkan dengan profesi lainnya.
Namun ada beberapa koreksi yang disampaikan Bapak Presiden tentang keberadaan guru yang juga merupakan satu pemikiran para tenaga kependidikan. Koreksi tersebut antara lain ;


Ø  Ada guru yang sudah sertifikasi namun belum menunjukkan perubahan kinerjanya
Ø  Ada guru yang tidak memiliki karakter building yang menjadi tauladan peserta didik
Ø   Ada guru yang belum  dapat dapat menjadi ‘Role model’

Koreksi tersebut diharapkan dapat diperbaiki oleh para tenaga pendidik yang sudah  dianggap memiliki kesetaraan dengan profesi lainnya. Diharapakan perubahan dan kesadaran untuk meningkatkan pendidikan di masa mendatang.
Disamping itu juga, Bapak Presiden memberikan tanggapannya untuk dipertimbangkan tentang kepentingan tenaga kependidikan yang harus sentralisasi atau masih tetap seperti semula. Adalah perlu menyikapi hal tersebut untuk tidak mendapatkan keputusan yang tergesa gesa. Juga, Presiden sangat concern dengan permohonan PGRI untuk mengangkat para tenaga pendidik yang dipebantukan atau berstatus honor.
Semoga impian para tenaga pendidik pada HUT Guru Nasional ke 66 terkabul adanya, amiiiin.

Sentul City Convention Centre, 30 Nopember 2011 

No comments: